Sejak
kapan manusia mengenal abjad?
manusia mengenal abjad sejak zaman aksara. pada masa aksara, yaitu masa ketika masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan. Pada masa aksara, tradisi sejarah direkam melalui tulisan sehingga lahirlah rekaman tertulis. Rekaman tertulis ini pun, sama halnya dengan tradisi masa praaksara, yaitu tumbuh dan berkembang melalui pewarisan dalam masyarakat. jadi pada materi ini kita akan mempelajari perkembangan sejarah masyarakan indonesia setelah mengenal tulisan (masa aksara) dan dampak adanya zaman aksara terhadap kehidupan masyarakat indonesia.
manusia mengenal abjad sejak zaman aksara. pada masa aksara, yaitu masa ketika masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan. Pada masa aksara, tradisi sejarah direkam melalui tulisan sehingga lahirlah rekaman tertulis. Rekaman tertulis ini pun, sama halnya dengan tradisi masa praaksara, yaitu tumbuh dan berkembang melalui pewarisan dalam masyarakat. jadi pada materi ini kita akan mempelajari perkembangan sejarah masyarakan indonesia setelah mengenal tulisan (masa aksara) dan dampak adanya zaman aksara terhadap kehidupan masyarakat indonesia.
Cara manusia berinteraksi kepada
lingkungan sebelum mengenal abjad?
Manusia berinteraksi terhadap
lingkungannya sebelum mengenal abjad dengan cara menggunakan lisan. Tradisi sejarah masyarakat sebelum menggenal
tulisan merupakan tradisi dalam mewariskan pengalaman masa lalu dan pengalaman
hidup sehari-hari yang terkait dengan adat istiadat, kepercayaan, nilai moral
pada generasi mereka sendiri dan generasi yang akan datang melalui tradisi
lisan, peringatan-peringatan berupa bangunan serta alat hidup sehari-hari.
Selain itu manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh
dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya
bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.
Pembabakan peradaban manusia?
Kedatangan
nenek moyang bangsa Indonesia dari Yunani ke
Nusantara yang melewati jalan barat (melewati Yunan – Malaka – Sumatra – Jawa),
serta yang melewati jalur utara Yunan – Formosa – Jepang – Sulawesi Utara dan
sampai di Irian/Papua ternyata membawa pengaruh besar terhadap perkembangan
sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Adanya beraneka ragam budaya daerah yang
muncul di tengah-tengah perkembangan masyarakat yang masih dapat dirasakan oleh
masyarakat nusantara pada masa kini.
Bangsa Deutero Melayu yang
datang 500 SM ke Nusantara ternyata membawa pengaruh yang lebih maju daripada
pendahulunya. Mereka melalui jalan barat, yakni Yunan – Malaka – Sumatra –
Jawa. Mereka hidup di Nusantara dan berkembang sebagai masyarakat yang
produktif serta menjadi bangsa Indonesia sampai sekarang. Masyarakat Deutero
Melayu yang telah berkembang menjadi bangsa Indonesia itu telah memiliki
kemajuan di berbagai bidang, antara lain, sebagai berikut.
1)
Dalam bidang pemerintahan, mereka menganut asas demokrasi melalui musyawarah
untuk menentukan pimpinan mereka, bentuk organisasi kemasyarakatan yang ada
adalah kesukuan. Kepala suku dipilih dari orang yang memiliki kemampuan
tertinggi (primus inter pares).
2) Dalam bidang ekonomi, usaha untuk memenuhi kebutuhan diupayakan dengan menggunakan ekonomi barang (pertukaran/barter), hidup gotong royong dalam mengerjakan sawah, berkelompok, dan semua hak milik digunakan bersama.
2) Dalam bidang ekonomi, usaha untuk memenuhi kebutuhan diupayakan dengan menggunakan ekonomi barang (pertukaran/barter), hidup gotong royong dalam mengerjakan sawah, berkelompok, dan semua hak milik digunakan bersama.
3) Kepercayaan nenek moyang kita adalah
animisme dan dinamisme.
Keadaan alam Nusantara
memaksa mereka harus pandai berlayar sebab Nusantara terdiri atas kawasan kepulauan
serta adanya tuntutan kebutuhan untuk saling mencukupi. Akhirnya, muncul
perdagangan antarpulau dan berkembang menjadi perdagangan antarnegara.
Pelayaran lintas laut telah membawa bangsa Indonesia mampu mengarungi lautan
internasional sehingga terciptalah hubungan dagang yang maju, yang melibatkan
kawasan Nusantara. Kita ketahui bahwa kemajuan pelayaran perdagangan antara
Cina – India yang melewati kawasan Nusantara menyebabkan terjalinnya
perdagangan di Nusantara juga, namun pengaruh India di Nusantara jauh lebih
besar. Pengaruh India yang masuk ke Nusantara membawa perkembangan bagi
kemajuan hidup masyarakat di Nusantara pada saat itu dan berkembang sampai
sekarang, misalnya, dalam bidang pemerintahan, budaya, sosial, dan kepercayaan.
1) Dalam bidang
pemerintahan
Masyarakat
Nusantara yang hidup secara berkelompok di masa lalu, ternyata mampu berkembang
secara dinamis dengan bentuk kesukuan. Kontak dengan India ternyata membawa
pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat terutama dalam pemerintahan.
Masyarakat Nusantara yang semula berbentuk kesukuan, dengan masuknya pengaruh
hinduisme ke dalam masyarakat, mengubah bentuk pemerintahannya menjadi bentuk
kerajaan. Kekuasaan raja diberikan secara turun temurun dan tidak dipilih
rakyat sehingga rakyat menerima saja. Namun, raja yang lemah pasti segera jatuh
digantikan raja yang lebih bijaksana atau lebih kuat.
2) Dalam bidang budaya
Kita
mengetahui bahwa masuknya budaya India ke Nusantara ternyata memberi semangat
bangsa Indonesia untuk berkarya lebih bagus dan terarah. Bahkan para raja dan
penguasa mulai menuliskan perintah melalui prasasti. Hasil karya budaya
Nusantara yang mengagumkan dan memiliki seni yang tinggi, misalnya, candi
Borobudur yang menjadi kebanggaan dunia dan relief pada dinding candi yang
melebihi kehebatan orang India. Misalnya, relief Ramayana pada candi Prambanan.
Begitu juga munculnya seni sastra yang dihasilkan oleh sastrawan Nusantara
seperti cerita Mahabharata dan Ramayana versi Nusantara kitab
Gatotkacasraya yang telah memuat unsur javanisasi.
3) Dalam bidang sosial
Pranata
sosial di zaman Indonesia-Hindu sudah teratur, sudah ada desa sebagai satu
kelompok masyarakat. Penerapan aturan untuk membina masyarakat sudah ada,
kehidupan masyarakatnya bersifat gotong royong.
4) Dalam kepercayaan
Nenek
moyang yang sudah memiliki kepercayaan asli (animisme, dinamisme) mulai
mengenal agama Hindu dan Buddha. Sehingga, meskipun telah menyembah Dewa Hindu
atau Buddha, mereka tetap bersesaji untuk memuja roh (sesuai keyakinan animisme
dan dinamisme).
b.Perkembangan rekaman tertulis
Jejak-jejak masa lampau menjadi bahan penting untuk menuliskan kembali sejarah umat manusia. Jejak masa lampau mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan penulisan sejarah. Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah tersebut menjadi komponen penting dan mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan untuk penulisan sejarah.
Kisah sejarah tersebut disampaikan dari generasi ke generasi dan dapat dipelihara terus sehingga mampu untuk mengisahkan kembali peristiwa dari jejak-jejak pada masa lampau. Jejak sejarah dapat dibedakan menjadi dua.
1)
Jejak historis, yaitu jejak
sejarah yang menurut sejarawan memiliki atau mengandung informasi tentang
kejadian-kejadian yang historis sehingga dapat digunakan untuk menyusun
penulisan sejarah.
2) Jejak nonhistoris, yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang tidak memiliki nilai sejarah.
2) Jejak nonhistoris, yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang tidak memiliki nilai sejarah.